Kendati memberikan peran besar dalam membantu Arema Cronus menembus delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014, manajemen Singo Edan tetap tidak memperpanjang kontrak tiga pemain asing mereka.
Ketiga pemain asing yang tidak diperpanjang kontrak itu adalah Gustavo Lopez, Alberto 'Beto' Goncalves, dan Thierry Gathuessi. Beto bergabung dengan klub Malaysia Premier League (MPL) Penang FA, sedangkan Gustavo diincar Kelantan FA, klub Malaysia Super League (MSL).
CEO Arema Iwan Budianto menyatakan, dilepaskannya tiga pemain asing itu berdasarkan pertimbangan teknis yang sudah didiskusikan dengan tim pelatih Arema.
“Secara resmi tiga pemain asing yang ada di Arema sudah resmi kami lepaskan ke tim lain,” ujar Iwan.
Iwan menjelaskan, kendati Gustavo punya kekuatan bagus dalam melakukan kreasi penyerangan, dari sisi lain ada kualitas bertahan yang tidak terlalu baik, sehingga menjadi pertimbangan. Menurutnya, Arema selalu memasang tiga gelandang bertahan untuk menutup Gustavo. Kekuatan Gustavo dalam menyerang itu sekaligus menjadi kelemahan Arema.
“Gustavo adalah pemain andalan kami musim lalu, tetapi kadang kami kesulitan saat menata pemain. Contohnya begini, skema dari pelatih adalah 4-3-3, tetapi kadang kami tidak bisa menggunakan Samsul Arif di kandang lawan, karena kami menggunakan tiga gelandang bertahan, dan satu gelandang serang, ini yang kerap menjadi masalah secara teknis,” papar mantan manajer Persik Kediri dan Persisam itu.
Untuk Beto dan Gathuessi, selain pertimbangan teknis, Arema juga membutuhkan penyegaran di dalam tim. Sebab, selama dua musim, kedua pemain asing itu dinilai masih mempunyai kekurangan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang diberikan mereka, karena sudah bermain dengan maksimal. Namun dari hasil evaluasi, itu harus dilakukan,” kata Iwan.
Arema selanjutnya akan mencari pemain asing untuk persiapan musim depan. Iwan menolak membeberkan nama pemain asing yang bakal diburu. Namun posisi yang dicari sudah jelas yaitu bek, gelandang serang dan striker.
“Formasi kesukaan pelatih adalah 4-3-3. Untuk striker, kami cari yang mirip Beto, tapi lebih baik [kualitasnya]. Dia harus bisa membuka ruang kepada pemain lain di depan dan tengah. Untuk gelandang serang, kami membutuhkan pemain yang bisa mengatur tempo permainan, dan juga bisa bertahan. Sementara untuk bek, kami merindukan sosok seperti Pierre Njanka, dia punya sifat kepemimpinan, tidak gampang panik,” tutupnya. (gk-48)